Kronologi lengkap KASUS *Polisi Tembak Polisi* Part 5. #TanpaTirai

Layarmaya.id - Kronologi lengkap KASUS Polisi Tembak Polisi Part 5. #TanpaTirai 

- -) kejanggalan lainnya adalah reka ulang adegan jadi pada Sabtu 23juli di TKP rumahnya Irjen F.Sambo, kuasa hukum dari keluarganya Brigadir J mengatakan kalau pihaknya sama sekali tidak tahu tentang adanya Reka adegan. Timeline yang tidak sesuai, kuasa hukum keluarga Bigadir J juga mencurigai, Kapan sebenarnya Brigadir J tewas. karena pada 10.00 Brigadir J sempat kirim pesan ke keluarganya kalau mau berangkat pulang ke Jakarta dari Magelang. Perkiraan perjalanan yang ditempuh dari Magelang ke Jakarta itu sekitar 7 jam jika menggunakan mobil dengan kecepatan tinggi. Kalau berangkat 10.00 maka baru sampai di Jakarta jam 17.00. Sedangkan menurut laporan dari otopsi yang pertama Brigadir J dinyatakan sudah tewas pada jam 17.00. Nah ini bikin orang-orang bertanya terutama pihaknya Brigadir j, Sebenarnya kapan baku tembak itu terjadi..? kuasa hukum keluarga Brigadir J berasumsi kalau sebenarnya Brigadir tidak meninggal di rumah dinas, melainkan Sebelumnya. 

Selanjutnya Hakking/peretasan, jadi keluarganya Brigadir j mengaku bahwa ada lima HP milik warga mereka yang sempet gak bisa mengakses Whatsap selama dua hari mulai tanggal 12juni sampai Kamis 14 Juli. Aplikasi WhatsApp dan Facebook dari kelima HP tersebut diduga diretas di-hack, yang anehnya semuanya tuh bisa diakses lagi dua hari setelahnya dan ketika bisa mereka akses lagi baru sadar bahwa banyak cat yang tiba-tiba udah kehapus dengan sendirinya dengan misterius.

Kejanggalan selanjutnya ada alibi dari Irjen F.Sambo, Polri menjelaskan bahwa ketika Kejadian ini terjadi Irjen F.Sambo itu sedang melakukan atas PCR, tanpa diketahui Lokasinya dimana. Sebenarnya harusnya para petinggi termasuk Inspektur Jenderal melakukan tes PCR di rumah, tapiyang lebih aneh adalah data tes itu tidak pernah dipublikasikan. Dalam keterangannya dikatakan bahwa PCR itu dilakukan di rumah pribadinya Irjen F.Sambo.

Kejanggalan berikutnya adalah CCTV, jadi dari setiap kasus, pertama pasti dicari sama penyidik adalah CCTV dan yang aneh dalam kasus ini adalah rumah dinas petinggi yang super penting Irjen F.Sambo, Sayangnya pada saat itu baru saja dua minggu rusak setelah tersambar petir sebelum kejadian. Baru setelah Berapa hari kemudian semua CCTV berhasil ditemukan dan CCTV tersebut merekam kejadian sepanjang jalan menuju rumah TKP. tapi rekaman yang ditemukan itu menunjukkan kejadian baku tembak yang terjadi kurang dari sebelas menit 36 detik dari 17.00 9 lewat tujuh belas detik sampai 17-20 lewat 43.0. Rekaman ini masih diteliti lebih dalam oleh pihak kepolisian karena masih dicocokkan dengan kesaksian dari kuasa hukum yang mengatakan bahwa adu tembak yang terjadi itu hanyalah berlangsung selama dua menit. hal ini juga memunculkan asumsi bahwa rekaman CCTV yang air ditemukan itu sudah diedit. 

Kejanggalan lainnya adalah tetangga yang tidak mendengar, diawal saat terjadi baku tembak hanya Marzuki Pak satpam kompleks yang mendengar suara tembakan, yang awalnya dikira adalah petasan. Anehnya dua tetangga yang rumahnya berdekatan sama rumah dinasnya Irjen F.Sambo sama sekali tidak mendengar suara apapun termasuk bunyi petasan ataupun tembakan, padahal jaraknya tidak lebih dari 50 meter. Bahkan ketua RT setempat Mayjen pol purnawirawan SS mengaku tidak tahu sama sekali tentang kejadian penembakan ini, sampai tiga hari setelahnya Pak RT baru tahu ada pembunuhan yang terjadi itu malah dari media sosial.

Kejanggala lainnya Ada tembakan Brigadir J, berdasarkan pengakuan para saksi yang diperiksa sebanyak 12 tembakan itu dilontarkan pada hari itu, 5 diantaranya ditemukan di tubuhnya Brigadir J, sedangkan 7 lainnya ditembakkan oleh Brigadir j ke Barada E. Anehnya setelah diperiksa Tak ada satupun luka tembakan di tubuhnya Barada E, ketujuh tembakannya Brigadir J bagaimana meleset dan tidak mengenai tubuhnya Berada E sama sekali. Walaupun Brigadir J dikatakan sebagai penembak yang super jitu, bahkan itu sempat ditugaskan ke Papua untuk menjaga keamanan. 

Kejanggalan terakhir adalah luka tembak di bagian kepala belakang, dari hasil otopsi pertama ditemukan luka tembak di bagian belakang kepalanya Brigadir J sampai hidup. Banyak orang yang merasa bahwa tembakan yang satu ini cukup janggal, karena kalau misalkan Mereka lagi saling tembak menembak, logikanya tentu berhadapan. Nah luka tembak dari belakang kepala ini yang membuat banyak asumsi muncul bahwa mungkinkah tembakan-tembakan ini tidak datang cuman hanya dari satu orang..? 

Jadi untuk menjelaskan tragedi atau insiden ini munculnya teori-teori di masyarakat beserta teori konspirasi tentang apa yang sebenarnya terjadi, teori yang pertama adalah sesuai dengan apa yang dinyatakan sama polisi dari awal dan kesaksiannya, Barada E bahwa melakukan pelecehan atas Putri C dan Barada E hanyalah melakukan pembelaan sampai akhirnya ia berakhir dengan hilangnya nyawa Brigadir j. Teori ini kemungkinan tidak menjelaskan banyak hal seperti kondisi fisiknya Brigadir j, tidak sesuai dengan cerita kronologi yang dipaparkan dan semua hal yang kita bahas barusan. Sampai saat ini pun belum ada bukti yang menunjukkan kalau Brigadir J melakukan pelecehan kepada Putri C, Tidak pernah ada juga rekaman terdeteksi pelecehan yang dilakukan Brigadir J atau kesaksian dari orang-orang yang tahu dia, menurut kalian sebenarnya terjadi, Mungkinkah motifnya perihal Asmara/kecemburuan? ataukah keadaan memburuk hingga terjadi baku tembak? Mungkinkah kasus ini dimanipulasi untuk menutupi pembunuhan keji atau hanya menutupi atau mencoba menyelamatkan nama baik instansi yang mestinya dipercaya publik? atau kalian sejalan dengan pernyataan polisi dan kesaksian dari Berada E.*


Telusuri juga artikel terkait lainnya:

kronologi
polisi
kronologi
polisi
putri c
penerimaan polri
pendaftaran polri 2021
penerimaan polri 2021
polisi militer
pendaftaran polri
kronologi adalah
polisi ganteng
propam
sipss 2021
praka izroi
akademi kepolisian
FALSE