Kumpulan Contoh SOAL PPPK Perawat 2023

pppk,  soal pppk,  contoh soal pppk,  soal p3k perawat pdf,  soal pppk bidan 2023 pdf,  latihan soal p3k perawat,  soal p3k perawat 2023 pdf,  kisi-kisi soal p3k perawat,  soal pppk kemenag 2023 pdf,  soal pppk kesehatan 2023 pdf,  contoh soal pppk kesehatan 2023,  download soal p3k kesehatan pdf,  download soal pppk arsiparis pdf,  download soal pppk perawat 2023 pdf,  contoh soal pppk kesehatan bidan 2023,  download kumpulan soal p3k perawat dan jawabannya,  kumpulan contoh soal p3k kesehatan dan jawabannya,
kumpulan soal p3k perawat dan jawabannya

Contoh Soal PPPK Perawat 2023 PDF - Halo sahabat PPPK ! berikut kami sajikan beberapa kumpulan soal PPPK Nakes 2023 perawat lengkap kunci jawaban dan pembahasan, sebagai bahan belajar seleksi tes kompetensi tahun ini.

Adapun untuk Tes Seleksi Kompetensi akan segera dilaksanakan, oleh sebab itu para pelamar PPPK 2023 dan saat ini banyak yang membutuhkan contoh soal-soal PPPK Nakes perawat untuk latihan belajar.

Mengenai dengan kepastian akan tanggal kompetensi, cek di masing-masing instansi. Nantinya akan disampaikan pada laman resmi setiap instansi atau cek pada kartu ujian.

Perbanyaklah latihan soal-soal pppk itu amatlah penting dan salah satu yang perlu dipersiapkan untuk ujian tersebut yaitu belajar menggunakan contoh-contoh soal supaya lebih terbiasa.


Kumpulan SOAL PPPK Perawat 2023

1. Seorang laki-laki (22 tahun) dibawa menggunakan ambulan ke IGD oleh keluarganya setelah mengalami kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan korban mengalami cedera kapitis. Setelah dilakukan pemeriksaan CT-Scan, pasien didiagnosa edema cerebral dan segera direncanakan untuk osmoterapi IV dengan Manitol 20%, 0,5 gr/Kg BB/6 jam.

Apakah tindakan yang harus dilakukan sebelum perawat melakukan pemberian obat tersebut ?

a. Mengukur tekanan darah

b. Mengukur frekuensi nadi

c. Mengukur frekuensi nafas

d. Mengatur saturasi oksigen

e. Memonitor status kesadaran

Jawaban: (A)

Pembahasan: 

Sebelum dilakukan pemberian obat, diperlukan baseline tekanan darah, dikarenakan pemberian obat diuretic dapat menurunkan tekanan darah karena kehilangan cairan melalui diuresis.


2. Seorang perawat sedang bertugas diruang rawat inap, mendapati seorang pasien berusia 55 tahun tidak ada repon, pasien tidak bernafas, dan tidak teraba nadi. Saat ini perawat akan memulai kompresi dada. Untuk mendapatkan high quality CPR, berapakah kecepatan dan kedalaman kompresi yang harus dilakukan perawat ?

a. 120x/menit; 6-8 cm

b. < 120 x/menit; 6-8 cm

c. 60-100 x/menit; 2-3 cm

d. 80-120 x/menit; 3-5 cm

e. 100-120 x/menit; 5-6 cm

Jawaban: (E)

Pembahasan: 

Untuk memenuhi high quality CPR, maka harus memenuhi syarat dalam melakukan CPR yaitu; melakukan kompresi dada dengan frekuensi 100-120x/menit, melakukan kompresi dengan kedalaman 5-6 cm, harus memberikan requel penuh (jeda) disetiap CPR, requal penuh (jeda) artinya perawat memberikan jeda pada saat memberikan kompresi jadi jeda antara 1 kompresi dengan komprsi lainnya tujuannya, agar darah yang kita pompakan melalui kompresi diberi kesempatan untuk kembali ke jantung kemudian dipompakan kembali sehingga darah yang terpompa dari hasil kompresi maksimal, meminimalkan jeda dalam memberikan kompresi artinya jeda antara kompresi tidak terlalu jauh, dan memberikan ventilasi yang cukup setiap 30 kompresi.


3. Seorang perempuan berusia 19 tahun dilarikan ke IGD rumah sakit setelah secara tidak sengaja merobek bagian brachial arterinya ketika berusaha melompati sebuah pagar dengan kawat berduri saat mengikuti kegiatan demonstrasi. Apakah cara yang tepat dan cepat dilakukan oleh perawat untuk menghentikan perdarahan pada pasien tersebut ?

a. Pemakaian hemostat (klem)

b. Memberikan terapi platelets agent

c. Memberikan tekanan langsung pada luka

d. Memasang tourniquet pada bagian distal luka

e. Memasang tourniquet pada bagian proxsimal dari sisi luka

Jawaban: (C)

Pembahasan: 

Berdasarkan kasus diatas, luka perdarahan dapat diatasi dengan memberikan tekanan langsung pada luka, sehingga lebih efektif untuk menghentikan perdarahan luka secara cepat.


4. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan pusing dan palpitasi yang dirasakan dari waktu ke waktu. Perawat melakukan perekaman EKG dengan hasil irama teratur, frekuensi nadi 220 x/menit. Gelombang P sulit dilihat dan kecil-kecil, PR interval memendek dan gelombang QRS normal.

Apakah kesimpulan hasil perekaman EKG pada pasien tersebut ?

a. Sinus arrest

b. Atrial flutter

c. Atrial fibrilasi

d. Sinus takikardi

e. Supraventricular takikardi

Jawaban: (E)

Pembahasan: 

Berdasarkan hasil perekaman EKG diatas, gambaran EKG mengarah kepada ciri-ciri supraventricular takikardi, dengan ciri-ciri Gel.P tidak bisa dinilai/kecil-kecil, PR interval memendek dan Gel.QRS biasanya normal. Sinus takikardi ciri-cirinya semua gelombang P,QRS dan interval PR teratur serta frekuensi nadi tidak lebih dari 150x/menit, Sinus arrest ciri-cirinya terdapat gambaran gelombang P,QRS atau terdapat satu kompleks gelombang yang hilang, Atrial Flutter ciri-ciri adanya golombang P yang seperti gergaji dan biasanya gelombang P sedikit dan dapat dihitung, Atrial fibrilasi ciri-ciri, memiliki irama yang tidak teratur dan frekuensi nadi < 150 x/menit.


5. Seorang pasien dilarikan ke IGD RS setelah mengalami luka bakar derajat III akibat ledakan. Pasien mengelami luka bakar lebih kurang pada 40% bagian tubuhnya. Diketahui BB 75 Kg.

Berapakah kebutuhan cairan pasien tersebut untuk 24 jam pertama ?

a. 8 L

b. 10 L

c. 12 L

d. 16 L

e. 20 L

Jawaban: (C)

Pembahasan: 

Total resusitasi cairan selama 24 jam pertama menurut formula Parkland Baxter = 4ml/Kg x BB x TBSA = 4 x 75 Kg x 40% = 1200 ml = 12 L.


6. Ny.U berusia 25 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas dibawa ke IGD Rumah Sakit. Berdasarkan hasil pengkajian tampak luka robek pada dahi dan pipi Ny.U, adanya perdarahan pada hidung dan mulut Ny.U serta adanya luka lebam pada lengan dan bahu kanan Ny.U. pasien dating dengan penurunan kesadaran dan terdengar adanya suara nafas gurgling.

Apakah tindakan utama yang tepat dilakukan perawat ?

a. Pemasangan OPA

b. Pemasangan NPA

c. Pemberian oksigen

d. Melakukan suction

e. Memasang neck collar

Jawaban: (E)

Pembahasan: 

Berdasarkan kasus diatas, Ny.U mengalami kecalakan lalu lintas tampak adanya kemungkinan Ny.U mengalami trauma cervicalis, karena tampak terdapat trauma kapitis, ciri-ciri trauma kapitis pada kasus tersebut yaitu adanya perdarahan pada hidung dan mulut Ny.U dan terdapat multiple trauma. Berdasarkan prinsip ABCDE pada pasien trauma, hal pertama yang kita lakukan adalah memasang neck collar (airway), sehingga cervical bisa diimobilsasi untuk mencegah terjadinya perburukan pada kondisi pasien.


7. Seorang anak berusia 15 tahun dibawa ayahnya ke IGD. Anak tampak sulit bernafas, sulit bicara, batuk dan terdengar bunyi napas stridor. Ibu pasien menjelaskan kondisi ini terjadi sejak 30 menit yang lalu ketika pasien sedang memakan buah salak.

Apakah teknik pembebasan jalan nafas yang tepat dilakukan pada pasien ?

a. Chest trust

b. Sapuan jari

c. Sniffing position

d. Heimlich maneuver

e. Anjurkan pasien untuk muntah

Jawaban: (D)

Pembahasan: 

Berdasarkan kasus diatas, pasien mengalami sumbatan jalan nafas total, pada remaja dan dewasa pembebasan jalan nafas yang paling tepat dilakukan adalah Heimlich maneuver tindakan membuka jalan nafas yang dilakukan pada remaja/dewasa sampai buah salah keluar dari jalan nafas pasien. Tindakan sapuan jari dilakukan apabila sumbatan jalan nafas terlihat, chest trust dilakukan untuk membuka jalan nafas pada ibu hamil atau pasien dengan obesitas, sniffing position merupakan teknik membuka jalan nafas yang dilakukan pada bayi, dan tidak dianjurkan pasien untuk muntah karena tekanan yang keras dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas menjadi lebih dalam dan dengan gesekan yang terjadi bisa menyebabkan kerusakan pada jalan nafas yang dilalui.


8. Seorang perempuan berusia 36 tahun dibawa ke IGD, pasien mengalami perdarahan dibagian abdomen akibat luka tembus dengan pisau masih tertancap di rongga abdomen, kesadaran menurun, GCS 6 TD 90/60 mmHg, frekuensi nafas 34x/menit, frekuensi nadi 122 x/menit. Pasien tersebut mengalami syok 

hemoragik. Apakah implementasi prioritas pada kasus tersebut ?

a. Mempertahankan tirah baring

b. Memasang infus 2 jalur dengan cepat

c. Mencabut pisau dan menutup lukanya

d. Mempertahankan pisau tetap pada tempatnya

e. Merujuk ke rumah sakit terdekat untuk dioperasi dan transfuse darah

Jawaban: (B)

Pembahasan: 

Klien mengalami syok hemoragik, ini dapat dilihat dari adanya pisau yang masih tertancap pada perut pasien dan mengalami perdarahan, TD menurun, namun frekuensi nadi meningkat. Syok hemoragik disebut syok hipovolemik yang diartikan sebagai ketidaknormalan dari system peredaran darah yang mengakibatkan perfusi organ dan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat akibat dari kehilangan akut volume darah. Untuk tatalaksana yang pertama kali dilakukan di IGD, sesuai dengan penatalaksanaan syok, termasuk pemasangan dua buah IV line, pemberian cairan infus kristaloid maupun koloid, pemasangan kateter. Sampai dengan parameter klinisnya stabil, seperti akral hangat, saturasi oksigen > 85%, nadi mencapai < 100x/menit, dan tekanan darah mulai naik, produksi urin > 0,5/kKgBB/jam.


9. Seorang perawat pulang dari dinas pagi, mendapati korban kecelakaan angkutan umum dengan 5 orang korban, satu orang laki-laki umur 40 tahun dengan fraktur terbuka pada ekstremitas, seorang perempuan hamil 8 bulan mengalami trauma abdomen dengan perdarahan pervagina, satu orang wanita 17 tahun dengan kondisi tidak sadar, seorang anak laki-laki 5 tahun menangis histeris, dan seorang wanita 80 tahun dengan trauma pada kepala. 

Pada kejadian di atas, apa tindakan yang bisa dilakukan oleh perawat?

a. Meminta bantuan

b. Melakukan triage sebelum menolong

c. Memindahkan korban ke tempat aman

d. Menolong ibu hamil yang mengalami perdarahan

e. Menolong wanita 80 tahun dengan trauma kepala

Jawaban: (B)

Pembahasan: 

berdasarkan kasus diatas, prioritas yang dilakukan pertama oleh perawat adalah melakukan asasmen awal dan pertolongan pertama pada kasus darurat seperti kecelakaan lalu lintas. Istilah ini dinamakan triage yang merupakan sebuah system yang dapat memudahkan petugas keehatan dalam melakukan tindakan yang dibutuhkan dalam situasi gawat darurat.


10. Seorang laki-laki (15 tahun )dibawa ke IGD dengan gejala kejang. Perawat segera melakukan tindakan.

Apakah tindakan implementasi yang tepat pada pasien tersebut ?

a. Tempelkan tongue spatle didekat pasien

b. Letakkan peralatan suction dekat ruang pasien

c. Letakkan peralatan oksigen dekat ruang pasien

d. Letakkan peralatan jalan nafas dekat ruang pasien

e. Berikan perlindungan pada pagar penghalang tempat tidur

Jawaban: (E)

Pembahasan: 

Pastikan kondisi lingkungan sekitar pasien aman terlebih dahulu. Gerakan yang tidak terkontrol dari pasien kejang sangat rentan terjatuh dari tempat tidur. Untuk itu pemasangan pelindung pada tempat tidur merupakan 

implementasi yang tepat dilakukan.


11. Seorang laki-laki berusia 6 tahun dirawat diruang meati RS Curup dengan keluhan luka pada telapak kaki kanan. Hasil pengkajian ditemukan luas luka 10x4cm, slough (+), nekrosis, berbau. Pasien tampak lemah, berkeringat, dan tremor. TD: 180/80 mmHg, P: 80 x/menit, RR: 16 x/menit, T: 36,5oC, GDS 345 gr/dL. 

Apakah tindakan keperawatan pada pasien tersebut ?

a. Melakukan perawatan luka

b. Anjurkan pasien untuk istirahat

c. Anjurkan mengatur diet diabetes

d. Mengontrol gula darah setiap hari

e. Mengajarkan senam kaki diabetes

Jawaban: (A)

Pembahasan: 

Keluhan utama pasien ini yaitu adanya luka pada kaki sebelah kanan dengan luas 10x4 cm. kondisi luka berbau dan terdapat nekrosis pada jaringan luka. Tindakan keperawatan yang wajib dilakukan adalah melakukan perawatan pada luka pasien.


12. Seorang laki-laki berumur 55 tahun tidak sadarkan diri di ruang perawatan. Berdasarkan hasil pengkajian pasien tidak berespon terhadap nyeri, pasien telah berada pada lokasi aman, palpasi nadi karotis teraba, tidak ada gangguan pada jalan nafas penolong telah meminta bantuan.

Berapakah jumlah ventilasi yang diberikan tiap menitnya ?

a. 10

b. 15

c. 20

d. 25

e. 30

Jawaban: (C)

Pembahasan: 

pemberian ventilasi pada pasien dewasa dengan kondisi pada kasus diatas idealnya yaitu 2x/6menit, jadi total dalam satu menit berjumlah 20 kali.


13. Seorang peia berusia 50 tahun datang ke IGD RS Curup dengan keluhan nyeri dada yang terasa seperti ditusuk dan ditekan serta berpindah-pindah, berkeringat banyak, dan memiliki riwayat menderita MCI. TD: 90/60 mmHg, P: 86 x/menit, suhu 37,80C, RR: 26 x/menit ireguler.

Apakah tindakan pertama yang tepat untuk pasien tersebut ?

a. Pasang infus

b. Periksa CK-MB

c. Berikan oksigen

d. Berikan anti nyeri

e. Lakukan pemeriksaan EKG

Jawaban: (C)

Pembahasan: 

Pemberian oksigen harus pertama kali dilakukan pada pasien dengan MCI , bantuan oksigen akan membantu untuk memberikan supply oksigen ke sel otot jantung sehingga mengurangi nyeri, karena pasien dengan infarc miocard ini nyeri akut yang dirasakan adalah karena kekurangan suplai oksigen ke jantung.


14. Seorang lelaki berusia 45 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nafas terasa berat dan cepat lelah. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan perut membesar/asites, edema ekstremitas, dan pasien tampak sangat lemah. Pasien didiagnosa mengalami gagal jantung kongesti. TD: 100/60 mmHg, frekuensi nadi 94x/menit, frekuensi nafas 30x/menit ireguler. Pasien diberikan oksigen 3 L/menit dan injeksi Lasix intravena. Dokter memberi advice untuk monitor balance cairan pasien secara intensif.

Apakah tinfakan yang selanjutnya dilakukan pada pasien tersebut 

a. Pasang dower kateter

b. Auskultasi edema paru

c. Batasi asupan minum oral

d. Minimalkan pemberian infus

e. Ukur intake dan output cairan

Jawaban: (A)

Pembahasan: 

Karena pasien diberikan injeksi lasix, maka akan dimonitor balance cairannya bertujuan untuk membantu monitor keseimbangan (balance) cairan pasien yaitu output urine.


15. Ny.G berusia 45 taun dibawa ke IGD dengan keluhan pusing dan mata berkunangkunang. Pada pemeriksaan didapatkan TD: 200/110 mmH, frekuensi nadi 111 x/menit, frekuensi pernapasa 30 x/menit. Tiba-tiba pasien mengalami gelisah. Dokter memberikan obat anti hipertensi pada pasien untuk menurunkan 25% tekanan sistolik dan diastolic dalan beberapa menit. Pasien diistirahatkan berbaring di tempat tidur. 

Apakah evaluasi yang dilakukan perawat selanjutnya ?

a. Tekanan intra kranial

b. Keluhan sakit kepala

c. Observasi reaksi alergi

d. Penurunan tingkat kesadaran

e. Penurunan TD secara bertahap

Jawaban: (E)

Pembahasan: 

Tekanan darah harus dievaluasi selanjutnya untuk mengetahui perubahan tekanan sistolik dan diastolic pada pasien setelah pemberian obat anti hipertensi.


16. Seorang perempuan berusia 48 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas. Pasien memiliki riwayat asma, pada pemeriksaan TDL 120/80 mmHg, RR: 28 x/menit, P: 96 x/menit. Pasien diberikan oksigen 3 L/menit, diberikan posisi semi fowler, infus baru terpasang lancer. Dokter memberi advice untuk segera memberikan aminophylin drip, obat telah tersedia.

Tindakan apa yang selanjutnya dilakukan perawat ?

a. Hitung tetesan obat

b. Kaji tanda phlebitis

c. Kaji reaksi alergi obat

d. Observasi pola nafas pasien

e. Masukkan obat ke dalam cairan infus

Jawaban: (E)

Pembahasan: 

Sesuai advice dokter, obat diberikan secara drip, infus sudah terpasang lancer, dan obat sudah tersedia, maka obat dimasukkan ke dalam cairan infus untuk dilakukan pemberian drip obat pada pasien.


17. Seorang perempuan berusia 65 tahun dibawa ke IGD rumah sakit dengan keluhan sulit bernafas, akibat dahak/lender yang kental. Pasien memiliki riwayat pneumonia. Pasien tampak merah, TD 110/70 mmHg, P: 90 x/menit, RR 29x/menit, terdapat ronchi (+). Advide dokter yaitu pemberian jalan nafas pasien agar melancarkan oksigen masuk ke alveoli. Tindakan apa yang selanjutnya dilakukan perawat ?

a. Lakukan suction

b. Kolaborasi ekspektoran

c. Bilas dengan NaCl 0,9%

d. Berikan minum air hangat

e. Ajari batuk efektif secara intensif

Jawaban: (A)

Pembahasan: 

Berdasarkan pengkajian, terdapat dahak/lender yang susah dikeluarkan, sedangkan pasien berusia 65 tahun dengan kondisi lemah, jadi tindakan pertama yang dilakukan yaitu membersihkan jalan nafas terlebih dahulu 

dengan melakukan suction.


18. Seorang anak berusia 8 bulan dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan tersedak kelereng. Pasien tampak sesak nafas, tidak bisa batuk, sianosis, dan akral teraba dingin. 

Apakah intervensi utama pada kasus terebut ?

a. Lakukan RJP

b. Lakukan back blow

c. Berikan nafas buatan

d. Lakukan abdominal thrust

e. Lakukan Heimlich maneuver 

Jawaban: (B)

Pembahasan: 

Back blow adalah tindakan utama yang dilakukan untuk mengeluarkan benda asing (kelereng) yang menyumbat jalan nafas total pada pasien yang berusia dibawah 1 tahun.


19. Seorang perempuan, berumur 30 tahun, datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas sejak tadi malam. TD: 130/80 mmHg, P: 112 x/menit, RR: 26 x/menit, T: 36oC, terdapat suara wheezing. Gejala ini muncul karena udara yang sangat dingin.

Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut ?

a. Intoleransi aktivitas

b. Gangguan pola nafas

c. Defisit volume cairan

d. Gangguan rasa nyaman

e. Jalan nafas tidak efektif

Jawaban: (C)

Pembahasan: 

Berdasarkan kasus diatas pasien mengelami sesak nafas sejak tadi malam, terdapat wheezing. Terdapatnya wheezing menunjukkan ada spasme atau penyempitan bronkus mengakibatkan adanya usaha ekspirasi meningkat akibatnya pola nafas pasien tidak efektif.


20. Ny.T berusia 55 tahun dirawat di ICU RS Sobirin. Pasien mengalami penurunan kesadaran, gagal nafas, setelah dilakukan pemeriksaan fisik, terlihat retraksi dada, TD: 100/60 mmHg, saturasi oksigen 90% Respirasi 34 x/menit. Apa intervensi kolaboratif yang tepat pada kasus tersebut ?

a. Pasang bad site monitor

b. Pasang orofaringeal tube

c. Pasang endotracheal tube

d. Pasang elektrokardiografi

e. Pasang oksigen dengan sungkup

Jawaban: (c)

Pembahasan: 

Berdasarkan kasus diatas Ny.T mengalami gagal nafas. Tampak retraksi dada. Saturasi oksigen 90%, RR 34 x/menit. Maka diperlukan tindakan kolaboratif yang tepat yaitu pemasangan endotracheal tube.


21. Perawat mengetahui anak berusia 4 tahun tersedak, tetapi saat ini masih sadar dan terjaga. Perawat bergegas untuk melakukan maneuver abdominal thrust. Di mana seharusnya perawat menempatkan kedua tangannya ?

a. Pusar dan dada

b. Perut bawah dan dada

c. Umbilikus dan paha (groin)

d. Umbilicus dan processus xiphoideus

e. Paha (groin) dan processus xiphoideus

Jawaban: (D)

Pembahasan: 

Penanganan tersedak untuk anak usia > 1 tahun – dewasa yang masih sadar, berikut ini langkah-langkah melakukan Heimlich manuever

1) Kepalkan salah satu telapak tangan

2) Letakkan kepalan tangan penolong dengan arah ibu jari menempel ke dinding perut korban, posisikan kepalan tangan anda 2 jari di atas pusat (pusat sejajar dengan tulang pinggul atas), penolong tidak memposisikan kepalan tangan di ulu hati.

3) Kencangkan kepalan tangan penolong dengan tangan satunya sehingga kedua lengan anda melingkar di perut korban.

4) Lakukan penekanan kea rah belakang dan atas sampai benda asing keluar atau sampai korban menjadi jatuh tidak sadar.


22. Seorang pasien dibawa ke IGD mengatakan bahwa dia tidak sengaja telah mengkonsumsi 2 kali dosis warfarini (Coumadin) telah dibuatkan resep untuknya seminggu kemarin. Setelah mencatat bahwa klien tidak terbukti mengalami 

perdarahan, maka apa tindakan yang harus dilakukan perawat ?

a. Semua tindakan benar

b. Bersiap untuk pemberian antidote

c. Ambil sampel untuk meilhat level activated partian tromboplastin time (APTT)

d. Ambil sampel untuk melihat tipe, mencocokan lalu melakukan tranfusi untuk klien

e. Ambil sampel untuk melihat Prothrombin Time (PT) dan international noemalized ratio (INR)

Jawaban: (E)

Pembahasan: 

Tindakan selanjutnya adalah mengambil sampel untuk mengetahi level PT dan INR, untuk menentukan status antikoagulasi klien dan resiko perdarahan. Hasil pemeriksaan ini akan memberikan informasi bagaimana penatalaksanaan terbaik untuk klien (misalnya jika memerlukan antidote seperti vitamin K atau transfuse darah). PTT memonitor efek terapi heparin.


23. Seorang laki-laki berumur 26 tahun masuk IGD mengalami luka bakar pada tangan kanan pasien, dialami 6 jam yang lalu. Luka bakar tidak Nampak adanya bullae, berwarna abu-abu, dan pada saat disentuh tidak terasa nyeri. Berapakah derajat luka bakar yang dialami pasien pada kasus diatas ?

a. Derajat I

b. Derajat III

c. Derajat I A

d. Derajat II A

e. Derajat II B

Jawaban: (B)

Pembahasan: 

Berdasarkan kasus diatas bahwa ada saat disentuh tidak terasa nyeri, sensasi nyeri tidak terasa dikarenakan ujung sensori sudah rusak sehingga masuk kepada kriteria derajat III. Adapun kriteria derajat III yaitu, kulit tambak putih dan kasar, terlihat hangus dan mati rasa. Kriteria derajat II luka bakar tingkat sedang, kulit akan tampak merah, lecet, melepuh, bengkak dan terasa sakit. Kriteria derajat I, kulit tampak merah, kering, dan terasa sakit.


24. Seorang laki-laki berusia 68 tahun, dibawa ke IGD RS dengan keluhan tidak sadarkan diri sejak 2 jam yang lalu. Setelah dilakukan pengkajian didapatkan bahwa lansis tersebut mengalami DM tipe II, dengan tanda-tanda vital : TD: 100/60 mmHg, P: 78 x/menit, RR 18 x/menit, T: 36,6oC, kadar glukosa plasma 60 mg%, bibir sianosis, akral dingin. 

Apakah penanganan pertama yang paling tepat dalam kasus tersebut ?

a. Pemberian D40%

b. Memberikan cairan D5%

c. Memberikan O2 tambahan

d. Pemberian insulin sesuai indikasi

e. Memberikan resusitasi cairan NaCl 0,9%

Jawaban: (A)

Pembahasan: 

Berdasarkan data diatas, glukosa plasma pasien 60 mg%, bibir sianosis, akral dingin, menandakan bahwa pasien mengalami hipoglikemi glukosa plasma < 63mg%, maka prioritas pertama yaitu pemberian D40% sebanyak 50 ml, dengan masing” flakon 25 ml maka memerlukan 2 flakon.


25. Seorang laki-laki berusia 33 tahun dibawa ke IGD rumah sakit setelah mengelami kecelakaan lalu lintas perawat telah melakukan primary survey dan didapatkan thorax dextra tidak sejajar saat bernafas, suara nafas menurun dan saat diperkusi hipersonor pada paru dextra, terdapat distensi vena jugularis, TD: 90/60 mmHg, P: 100 x/menit, RR: 26 x/menit, dangkat, dan akral dingin. 

Apakah tindakan yang harus dilakukan oleh perawat?

a. Intubasi

b. Pasang IV Line

c. Pericardiocentesis

d. Beri Oksigen 100%

e. Needle decompression

Jawaban: (E)

Pembahasan: 

Berdasarkan kasus diatas bahwa pasien mengarah pada tension pneumothorax yang akan mengakibatkan kematian apabila tidak segera ditangani, tekanan yang tinggi pada dada paru-paru akan membuat kolaps pada paru-paru, sehingga thorax dextra akan mengembang sehingga akan mempengaruhi sirkulasi jantung atau hemodinamika tubuh maka tindakan yang kita lakukan adalah needle decompression pada hemithtorak dengan menggunakan tusukan needle untuk mempermudah jalannya pernafasan terutama ventilasi, dengan menusukkan needle tracheostomy dengan ukuran jarum 14-16 di ICS ke-2 sejajar dengan mid clavicular pada daerah yang bermasalah.


26. Seorang wanita berusia 54 tahun di rawat di ICCU dengan Sindrom Koroner Akut (SKA). Pada saat perawat melakukan observasi tanda-tanda vital, pasien tiba-tiba mengeluh nyeri dada dan kemudian mengalami henti jantung. Perawat akan melakukan RJP namun keluarga keberatan dan menolak tindakan tersebut dilakukan meskipun sudah diberikan penjelasan, dengan alasan supaya pasien bisa meniggal dengan tenang.

Apakah dilema etik yang dialami oleh perawat...

a. Beneficence dan justice

b. Fidelity dan authonomy

c. Justice dan non maleficience

d. Authonomy dan beneficence

e. Nonmaleficience dan fidelity

Jawaban: (D)

Pembahasan: 

Authonomy dan beneficience adalah dilema antara hak keluarga pasien dalam pengambilan keputusan dan asas manfaat dari tindakan terhadap pasien bila segera dilakukan.


27. Perawat melakukan BHD kepada pasien yang mengalami henti jantung, setelah 5 siklus dilakukan evaluasi dan sudah teraba denyutan nadi karotis. Apakah tindakan yang harus dilakukan perawat selanjutnya ?

a. Memastikan patensi airway

b. Melakukan pemeriksaan pernapasan

c. Membaringkan pasien ke posisi pemulihan

d. Meanjutkan pemberian ventilasi saja setiap 6 detik

e. Melanjutkan pemberian kompresi dan ventilasi (30:2)

Jawaban: (B)

Pembahasan: 

Pemeriksaan pernapasan dilakukan pada saat evaluasi bersamaan dengan pengecekan nadi.


28. Seorang laki-laki berusia 45 tahun, dianter ke UGD karena nyeri dada. Hasil pengkajian: nyeri pada bagian dada menjalar ke lengan kiri dan punggung, skala nyeri 8, ronchi (+), TD 90/60 mmHg, P: 75x/menit, RR 25x/menit, dan suhu 35,7oC. Gambaran EKG infark miokard luas dan pasien sudah diberikan NTG 10mg sublingual.

Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut ?

a. Kolaborasi nitrogliserin

b. Kolaborasi obat digitalis

c. Kolaborasi pemberian oksigen

d. Kolaborasi pemberian anti platelet

e. Kolaborasi analgesic kuat (morphin)

Jawaban: (E)

Pembahasan: 

Setelah pasien diberikan NTG 10mg sublingual namun nyeri yang dirasakan masih terasa maka tindakan selanjutnya yang dilakukan adalah memberikan analgesic kuat (morfin), untuk mengurangi nyeri.


29. Seorang laki-laki berusia 37 tahun dirawat di RSUD Curup dengan ulkus peptikum. Hasil pengkajian : pasien mengeluh nyeri ulu hati, mual, muntah dengan warna kehitaman. Pasien terpasang selang NGT tampak residu kehitaman pada selang. Saat ini, perawat menginstruksikan pasien untuk puasa.

Apakah tujuan utama dari tindakan tersebut ?

a. Membersihkan lambung

b. Mencegah terjadinya aspirasi

c. Mencegah terjadinya muntah

d. Mengistirahatkan kerja lambung

e. Mencegah terjadinya penyumbatan pada usus

Jawaban: (D)

Pembahasan: 

Data fokus masalah pasien mengeluh nyeri ulu hati, mual, muntah dengan warna kehitaman. Pasien terpasang selang NGT tampak residu kehitaman pada selang. Masalah keperawatan yang mungkin terjadi pada pasien adalah resiko perdarahan yang didefinisikan sebagai beresiko mengalami kehilangan darah baik internal maupun eksternal, dengan faktor resiko gangguan gastrointestinal (misal penyakit ulkus lambung, polip, varises). Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah dengan masukkan selang nasogastrik untuk menghisap dan memonitor sekresi.


30. Seorang laki-laki berusia 54 tahun dirawat di RSUD Curup dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 2 jam sebelum dirawat, terasa terhimpit dan sesak. Tekanan darah 140/60 mmHg, frekuensi nadi 65 x/menit. Setelah diberikan obat ISDN (Isosorbide Dinitrate) 5 mg sublingual, nyeri dada dan sesak napas berkurang.

Apakah fungsi dari pemberian obat tersebut?

a. Sebagai Analgetik

b. Sebagai Vasodilator

c. Sebagai Antidepresi

d. Sebagai Antisupresan

e. Sebagai Antihipertensi

Jawaban: (B)

Pembahasan: 

Isosorbide Dinitrate (ISDN) adalah suatu obat golongan nitrat yang digunakan secara farmakologis sebagai vasodilator (pelebar pembuluh darah), khususnya pada kondisi angina pektoris, juga pada CHF (Congestive Heart Failure).


Kesimpulan

Itulah beberapa Kumpulan Contoh Soal PPPK Nakes 2023 Perawat lengkap kunci jawaban dan pembahasan yang bisa dijadikan untuk bahan belajar menjelang uji kompetensi. 

Lebih kurang mohon dimaafkan, untuk lebih lengkapnya telusuri GoogleNews. Terima kasih.


Tag:

pppk,

soal pppk,

ayopppk,

contoh soal pppk,

soal p3k perawat pdf,

soal pppk bidan 2023 pdf,

latihan soal p3k perawat,

soal p3k perawat 2023 pdf,

kisi-kisi soal p3k perawat,

soal pppk kemenag 2023 pdf,

soal pppk kesehatan 2023 pdf,

contoh soal pppk kesehatan 2023,

download soal p3k kesehatan pdf,

download soal pppk arsiparis pdf,

download soal pppk perawat 2023 pdf,

contoh soal pppk kesehatan bidan 2023,

download kumpulan soal p3k perawat dan jawabannya,

kumpulan contoh soal p3k kesehatan dan jawabannya,