Kronologi Lengkap KASUS *Polisi Tembak Polisi*. #TanpaTirai...
Layarmaya.id - Kali ini kita akan membahas atau kasus yang membuat gempar satu Indonesia, kasus ini juga dikenal dengan nama *polisi tembak polisi* atau kasus kematian misterius Brigadir J. Publik pun gempar karena banyaknya hal janggal yang dirasa dimanipulasi dan ditutup tutupi selama penyelidikan. Layarmaya.id - akan merangkum sesimpel mungkin tragedi ini dari beragam banyaknya sumber menguras informasi-informasi yang paling penting beserta teori-teori yang beredar. Mungkin ini cuma untuk menambahkan teori / informasi kalian sendiri.
Langsung saja membahas kasus Polisi tembak polisi, langsung dengan orang-orang utama yang terlibat dalam tragedi ini yang bernama ada Irjen F.Sambo. Irjen F.Sambo Adalah seorang Inspektur Jenderal atau Irjen kepolisian dia juga adalah anak dari seorang mantan Kapolda Sumatera Utara yang berpangkat Mayjen. Nah Irjen F.Sambo ini udah berkarir di kepolisian selama 28 tahun dari tahun 1994-2022, jadi bisa dibilang dianya adalah tokoh yang lumayan pentingnya di kepolisian karna lama berkarir, orangtuanya pun bergerak dibidang yang sama. Irjen F.Sambo juga memiliki delapan ajudan termasuk Brigadir J & Barada E.
Selanjutnya adalah Putri Candrawathi ini adalah istri dari Irjen F.Sambo, juga dari keluarga terpandang atau keluarga Academy, juga merupakan anak dari pensiunan Jenderal TNI berpangkat Brigadir Jendral. Putri Candrawathi sendiri diketahui memiliki gelar sebagai dokter gigi. Brigadir J Hutabarat ini adalah seorang Bintara tingkat tiga di Kepolisian Republik Indonesia atau Brigadir. dia memulai karir kepolisiannya di tahun 2012 dan pernah juga ditugaskan di Jambi dan dia ditugaskan di Jambi itu bahwa dia adalah seorang penembak jitu. setelah tiga setengah tahun di Jambi dia minta untuk ke Jakarta untuk calon Ajun Perwira tinggi Polri 2019, akhirnya dia memulai tugasnya untuk menjadi ajudannya kadiv Propam Polri Irjen F.Sambo sama istrinya Putri Candrawathi.
Nah tapi ini divisi humas Polri Brigjen AR mengatakan bahwa Brigadir J adalah sopir, jadi melakukan tugas mengamankan tapi dia sopir. Ibu Bhayangkari ini tidak ada ajudan, jadi Brigadir J ini bukan ajudan Ya, jelas ya dia itu sopir. Kemudian ada Berada E, adalah anggota Polri yang ditugaskan untuk mengawal F.Sambo juga merupakan ajudan termudah untuk Irjen F.Sambo dan merupakan penembak nomor satu di resimen 1 pasukan pelopor di jajaran korps Brimob.
Sekarang kita masuk ke kejadiannya, pada 8 Juli Tahun 2022 sore hari pada hari Jumat terdengar ada bunyi letupan di kompleks Polri Duren Tiga Jakarta Selatan, suara ini didengar sama satpam setempat yang bernama Marzuki. Marzuki pas denger nggak ngira apa-apa, Dia pikir suara petasan yang biasa dimainin sama anak-anak menjelang Idul Adha. Ternyata suara itu bukanlah bunyi petasan, Melainkan suara letupan pistol dari rumah dinas Kepala Divisi profesi dan pengamanan Polri Irjen F.Sambo.
Irjen F.Sambo lalu melaporkan ke Polres Jakarta Selatan bahwa terjadi baku tembak di rumahnya yang menewaskan Brigadir j, sekitar Pukul 19.00 sampai 20.00 Brigadir J dilarikan ke rumah sakit Polri untuk dilakukan otopsi. Nah otopsi itu menunjukkan bahwa penyebab kematian dari Brigadir j disebabkan oleh tujuh luka tembakan dan lima pelurunya bersarang ditubuhnya Brigadir J. Tembakan pertama ada di bagian belakang kepalanya Brigadir j menembus sampai hidung, lulu tembakan kedua berada di bibir bawah yang tembus ke dagu dan rahang lalu tembus juga ke tulang selangka....
Sambungannya Baca Di bawah sini:
Link - Kronologi lengkap KASUS Polisi Tembak Polisi Part 2
Telusuri juga artikelterkait lainnya: