Contoh SOAL PPPK Perawat 2023

pppk,  soal pppk,  contoh soal pppk,  soal p3k perawat pdf,  soal pppk bidan 2023 pdf,  latihan soal p3k perawat,  soal p3k perawat 2023 pdf,  kisi-kisi soal p3k perawat,  soal pppk kemenag 2023 pdf,  soal pppk kesehatan 2023 pdf,  contoh soal pppk kesehatan 2023,  download soal p3k kesehatan pdf,  download soal pppk arsiparis pdf,  download soal pppk perawat 2023 pdf,  contoh soal pppk kesehatan bidan 2023,  download kumpulan soal p3k perawat dan jawabannya,  kumpulan contoh soal p3k kesehatan dan jawabannya,
latihan soal p3k perawat

Soal P3K Perawat 2023 PDF - Halo sahabat PPPK ! berikut kami sajikan beberapa Contoh soal PPPK Nakes 2023 perawat lengkap kunci jawaban dan pembahasan, sebagai bahan belajar seleksi tes kompetensi tahun ini.

Adapun untuk Tes Seleksi Kompetensi akan segera dilaksanakan, oleh sebab itu para pelamar PPPK 2023 dan saat ini banyak yang membutuhkan contoh soal-soal PPPK Nakes perawat untuk latihan belajar.

Mengenai dengan kepastian akan tanggal kompetensi, cek di masing-masing instansi. Nantinya akan disampaikan pada laman resmi setiap instansi atau cek pada kartu ujian.

Perbanyaklah latihan soal-soal pppk itu amatlah penting dan salah satu yang perlu dipersiapkan untuk ujian tersebut yaitu belajar menggunakan contoh-contoh soal supaya lebih terbiasa.


Contoh SOAL PPPK Perawat

1. Seorang perawat sedang dinas malam di IGD Rumah Sakit Curup. Pada saat bersamaan masuk 5 orang pasien. Tn.A mengeluh sakit kepala hebat, Tn.B mengalami luka tusuk pada bagian abdomen, Tn.C dengan frekuensi nafas 46x/menit, Tn.D terjadi serangan jantung, dan TN.E mengalami fraktur pelvis. 

Pasien manakah yang menjadi prioritas pertama, pada kasus diatas?

a. Tn.A

b. Tn.B

c. Tn.C

d. Tn.D

e. Tn.E

Jawaban: (D)

Pembahasan: 

Dari kasus diatas didapatkan data bahwa Tn.D mengalami serangan jantung (bermasalah pada sirkulasi (C) namun pada pasien jantung, penatalaksanaan dimulai pada circulation sehingga berada di triase merah) penentuan triase di rumah sakit pada prioritas utama diberikan kepada pasien dengan kondisi yang sangat mengancam jiwa. Tn.A : mengeluh sakit kepala hebat tidak bermasalah pada ABCD, maka berada pada triase hijau. Penanganan pada pasien dapat ditunda, Tn.B : luka tusuk abdomen (bermasalah pada circulation (C) dan exposure (E) berapa pada triase kuning) artinya kondisi pasien tidak kritis namun bila tidak diberkan pertolongan maka kondisi memburuk, Tn.C : frekuensi napas 46x/menit (bermasalah pada breathing (B) berada pada triase kuning), Tn.E : fraktur pelvis (fraktur pelvis memungkinkan terjadinya perdarahan hebat dikarenakan adanya arteri besar sehingga bermasalah berada pada triase merah).


2. Nn.Q (21 Tahun) dibawa ke IGD pasca kecelakaan bermotor. Didapatkan hasil pengkajian, nadi teraba lemah 120x/menit, akral teraba dingin, suhu 36,4oC, sianosis di ujung jari dan bibir. Klien mengalami penurunan kesadaran dengan GCS 12 dan tampak fraktur fremur yang telah dibidai.

Apakah tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan perawat ?

a. Kontrol perdarahan dengan balut tekan

b. Selimuti klien menggunakan selimut tebal

c. Ambil darah untuk pemeriksaan crossmatch

d. Berikan oksigen menggunakan sungkup 10L/menit

e. Berikan cairan kristaloid dengan suhu hangat, 2 jalur IV, diguyur

Jawaban: (E)

Pembahasan: 

Berdasarkan hasil pengkajian, banyak yang mengarah pada ciriciri terjadinya syok hipovolemik (denyut nadi teraba lemah dan cepat, akral dingin, hypothermia, takipnea, sianosis pada mulut dan perifer serta adanya fraktur femur). Pada femur terdapat arteri femoralis yang cukup besar sehingga bila terjadi fraktur di daerah tersebut berkemungkinan menyebabkan perdarahan massif. Tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus diatas adalah melakukan penggantian cairan dengan memberikan kristaloid dengan suhu hangat 39oC (102,2 F) sebelum digunakan. Hal ini untuk mencegah hipotermia yang dapat memperburuk prognosis penderita dan cairan kristaloid dapat memperbaiki preload dan cardiac outpu pada pasien syok dengan cepat.


3. Tn.H (26 tahun) dilarikan ke IGD RS Sobirin pasca kecelakaan bermotor, dari hasil pengkajian : tidak ada sumbatan jalan nafas, neck collar telah terpasang dengan frekuensi napas 42x/menit. 

Apakah tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan perawat ?

a. Mengevaluasi penyebab kemungkinan terjadinya masalah pernapasan

b. Mengevaluasi tanda-tanda vital

c. Melakukkan imobilisasi leher

d. Mengevaluasi jalan napas

e. Memasang combitude

Jawaban: (A)

Pembahasan: 

Dari data diatas bahwa jalan napas (airway) pasien sudah paten, namun masih bermasalah pada pernapasan (breathing) dengan takipnea (frekuensi 42x/menit). Tindakan selanjutnya adalah mengevaluasi penyebab kemungkinan terjadinya masalah pernapasan untuk menentukan tindakan selanjutnya.


4. Seorang Perempuan (24 Tahun) dilarikan ke IGD Puskesmas pasca kecelakaan bermotor. Hasil pengkajian, tampak adanya jejas di area abdomen, GCS 12, wajah pucat, akral dingin, CRT 4 detik, frekuensi nadi 120 x/menit dan tekanan darah 110/70 mmHg.

Apakah tindakan yang tepat dilakukan perawat ?

a. Kolaborasi dalam pemberian produk darah

b. Kolaborasi dalam pemberian cairan kristaloid hangat, diguyur

c. Kolaborasi dalam pemberian cairan kristaloid hangan, 8 tetes /menit

d. Meninggikan kepala pasien 10-300 untuk mencegah peningkatan tekanan intracranial.

e. Mengeluarkan cairan berupa darah dari rongga abdomen untuk meminimalkan komplikasi.

Jawaban: (A)

Pembahasan: 

Dari data diatas bahwa pasien mengalami perdarahan kelas II dengan data adanya jejas pada abdomen, (jejas pada abdomen merupakan salah satu indikasi kecurigaan terjadinya perdarahan intraabdomen karena di abdomen terdapat arteri besar yang apabila rupture akibat trauma akan menyebabkan perdarahan hebat), denyut nadi diatas > 100 x/menit (120 x/menit), tekanan darah masih dalam rentang normal (110/70 mmHg). Penggantian cairan Kristaloid (3) : darah (1). Pada kasus perdarahan kelas II, tindakan yang tepat dilakukan adalah dengan pemberian cairan kristaloid hangat 2 jalur dengan cara diguyur/tetesan cepat.


5. Nn.P (22 Tahun), tiba-tiba mengalami sesak napas saat dilakukan transfuse darah, dengan frekuensi nadi 40x/menit dan terdengan bunyi stridor.

Apakah tindakan mandiri yang tepat dilakukan perawat untuk mengataasi masalah diatas ?

a. Memberikan O2 10 L/menit

b. Memberikan adrenalin 0,5 -1 mg

c. Menghentikan pemberian transfusi darah

d. Melakukan chin lift untuk membuka jalan napas

e. Melakukan intubasi untuk membebaskan jalan napas

Jawaban: (C)

Pembahasan: 

Dari data diatas Nn.P mengalami syok anafilaktik. Syok anafilaktik adalah respon imunologi yang berlebihan terhadap suatu bahan dimana seorang individu pernah tersensitasi oleh bahan tersebut. Saat pasien kontak dengan bahan terebut seperti, histamine, serotonin, tryptase dan bahan vasoaktif lainnya dilepaskan dari basophil dan sel mast dengan tanda dan gejala.


6. Seorang laki-laki berusia 26 tahun dilarikan ke IGD Rumah Sakit pasca jatuh saat melakukan olahraga arung jeram. Data yang didapat GCS 8, terdengan suara gurgling, frekuensi napas 38x/menit, frekuensi nadi 120x/menit, bibir dan ujung kuku sianosis dan adanya krepitasi pada daerah pelvis.

Apakah tindakan keperawatan prioritas yang tepat dilakukan ?

a. Melakukan pembidaian pada daerah pelvis

b. Membebaskan jalan napas dengan tindakan suction

c. Memberikan terapi cairan kristaloid hangat dengan 2 jalur

d. Meninggikan kepala 10-30 derajat untuk mencegah peningkatan intracranial

e. Memberikan terapi oksigen 12-15L/menit menggunakan non rebreathing mask

Jawaban: (B)

Pembahasan: 

Pasien mengalami masalah pada Airway (adanya bunyi girgling, Breathing (takikardi dengan frekuensi napas 38 x/menit), Circulation (peningkatan denyut nadi: 120x/menit, bibir dan kuku sianosis), Disability (GCS 8) dan pada Exposure (krepitasi pada daerah pelvis yang menandakan fraktur pelvis). Dalam prinsip penanganan pasien trauma, maka dipakai prinsip resusitasi ABCDE yang terlebih dahulu dimulai dari airway. Maka berdasarkan prinsip ABCDE, masalah pada airway harus terselesaikan terlebih dahulu (prioritas) karena paling mengancam nyawa yaitu dengan membebaskan jalan napas dengan cara suction. Suction dilakukan pada pasien dengan sumbatan jalan napas berupa cairan yang ditandai bunyi gurgling.


7. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan kulit melepuh akibat bahan kimia dari hasil pengkajian, bahan kimia tampat berupa serbuk, tampak luka bakar di wajah dan lengan kanan. Perawat membuka pakaian pasien untuk mengurangi kontak.

Adapun tindakan berikutnya yang tepat dilakukan oleh perawat ?

a. Memasang infus dua jalur untuk resusitasi cairan

b. Menyikat bahan kimia sebelum melakukan irigasi

c. Membersihkan luka bakar pasien dengan normal saline

d. Menyiram bahan kimia dari tubuh pasien dengan air mengalir

e. Menutup luka pasien dengan kasa basah untuk menjaga kelembapan

Jawaban: (B)

Pembahasan: 

Penatalaksanaan pada pasien dengan trauma kimia adalah sebagai berikut:

1) Gunakan alat pelindung diri

2) Lepaskan semua pakaian pasien untuk meminimalisir kontak

3) Siram bahan kimia dari tubuh pasien dengan air mengalir

4) Jika bahan kimia berupa serbuk, harus dibesihkan dengan cara disikat terlebih 

dahulu sebelum dilakukan irigasi

5) Lepaskan seluruh benda yang ada di tubuh pasien dengan memeriksa seluruh bagian tubuh pasien


8. Seorang bayi (7 bulan) dilarikan ke IGD setelah menelan permen yang tidak sengaja dijatuhkan di lantai. Bayi tidak dapat mengeluarkan suara, terdengan suara stridor dan terdapat sumbatan jalan napas total. Setelah dilakukan teknik back blow diikuti chect thrust berulang-ulang sebanyak 5 kali namun sumbatan jalan nafas tidak teratasi dan bayi terlihat semakin membiru. Perawat bersiap melakukan CPR.

Berapakah rasio kompresi : ventilasi yang tepat dilakukan perawat tersebut ?

a. 30 : 2 (satu penolong)

b. 15 : 1 (dua penolong)

c. 30 : 2 (satu maupun dua penolong)

d. 15 : 1 (satu maupun dua penolong)

e. Salah Semua

Jawaban: (A)

Pembahasan: 

Pada bayi dan dewasa perbandingan kompresi dan ventilasi berbeda, pada bayi untuk satu orang penolong perbandingannya adalah 30 : 2, sementara untuk dua orang penolong perbandingannya adalah 15 : 2. Pada dewasa rasio kompresi berbanding ventilasi yaitu 30 : 2 satu maupun dua penolong.


9. Seorang laki-laki Tn.U berusia 34 tahun dengan DM tipe 1 diantar ke IGD. Pada pasien tidak makan dan tidak melakukan injeksi insulin. Pasien terlihat konfusi dan latergi, frekuensi napas 32 x/menit, dan nafas pasien tercium seperti bau buah. GDS 620 mg/dl. Dengan bantuan terapi oksigen 40%, nilai AGD : pH 7,15 ; paCO2 30 mmHg; HCO3- 10 mEq/L dan SaO2 94%.

Apakah hasil interpretasi analisa gas darah pada pasien terebut ?

a. Asidosis metabolic

b. Asidosis respiratorik

c. Asidosis metabolik terkompensasi penuh

d. Asidosis metabolik terkompensasi sebagian

e. Asidosis resporatorik terkompensasi sebagian

Jawaban: (D)

Pembahasan: 

Diketahui, pH : 7,15 rendah dibawah normal (7,38-7,42) disebut asidosis, nilai paCO2 30 mmHg, rendah dibawah normal (38-42 mmHg) asidosis metabolic, HCO3-10 mEq/L maka menjadi asidosis metabolic, kemudian dilihat apakah terkompensasi, apabila ketiga hasilnya abnormal, maka disebut asidosis metabolik terkompensasi sebagian.


10. Seorang bayi baru lahir dengan keadaan tubuh kemerahan, ekstremitas pucat, gerakan fleksi, frekuensi nadi 80 x/menit, tidak menangis, menyeringai. Berapa skor APGAR pada kasus bayi diatas ?

a. 6

b. 5

c. 4

d. 3

e. 2

Jawaban: (C)

Pembahasan : 

Rasional, warna kulit : 1, denyut jantung : 1, respon reflek : 1, tonus otot : 1, respiratori : 0, total 4.


11. Seorang laki-laki 35 tahun dibawa ke IGD rumah sakit, pada pemeriksaan fisik ditemukan luka tusuk, mengeluarkan darah pada abdomen kuadran kanan atas, pasien mengalami penurunan kesadaran, tekanan darah : 100/60 mmHg, nadi : 110 x/menit teraba kecil, nafas 20 x/menit, akral dingin, CRT 3 detik.

Manakah tindakan yang pertama yang dilakukan perawat pada pasien ?

a. Pasang IV line

b. Cek saturasi oksigen

c. Pemeriksaan rontgen

d. Tekan luka dengan kassa steril

e. Jahit luka yang mengeluarkan darah

Jawaban: (D)

Pembahasan: 

Pasien mengeluarkan darah pada abdomen kuadran kanan atas jadi yang dilakukan tekan luka dengan kassa steril.


12. Nn.Z usia 19 tahun dibawa keluarga ke IGD dengan kondisi pasien gelisah, pada saat dilakukan pengkajian tercium bau obat nyamuk, nafas : 15 x/menit, nadi 45x/menit, mulut mengeluarkan busa. Berdasarkan informasi dari keluarga pasien mengatakan sebelum dibawa ke IGD keluarga melihat Nn.Z mencoba bunuh diri dengan meminum obat nyamuk 1 jam yang lalu. Hasil rekaman EKG menunjukkan blok jantung total.

Metode dekontaminasi manakah yang paling tepat diberikan pada kasus diatas ?

a. Pemberian antidotum

b. Pemberian pencahar

c. Kumbah lambung

d. Haemodialisis

e. Suction

Jawaban: (C)

Pembahasan: 

Melakukan kumbah lambung untuk mengeluarkan racun obat nyamuk yang ada dilambung.


13. Perempuan usia 23 tahun diantar keluarga ke IGD dengan kondisi mengalami penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas 20 menit yang lalu, terdapat cedera pada bagian kepala, terdengar bunyi gurging, perdarahan pada telapak tangan. Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 110 x/menit, nafas 14x/menit, suhu 36,5oC. 

Apakah prioritas masalah keperawatan pada kasus diatas ?

a. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral

b. Resiko kekurangan volume cairan

c. Ketidakefektifan jalan nafas

d. Kerusakan integritas kulit

e. Hipotermia

Jawaban: (C)

Pembahasan: 

Dari data diatas terdengar bunyi gurgling, maka tindakan yang harus dilakukan pertama adalah membuat jalan nafas menjadi adekuat, maka masalah prioritas utamanya adalah ketidakefektifan jalan nafas.


14. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke IGD karena mengalami kecelakaan. Hasil pengkajian didapatkan jejas diantara dada dan abdomen pada ICS 4-5, pasien meringis kesakitan, defans muscular (+), CRT 4 detik, pucat, akral teraba dingin, TD 80/60 mmHg, frekuensi nadi 130 x/menit, frekuensi nafas 25 x/menit, suhu 37˚C.

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?

a. Gangguan perfusi jaringan

b. Pola nafas tidak efektif

c. Hipovolemia

d. Risiko infeksi

e. Nyeri akut

Jawaban: (C)

Pembahasan: 

Pasien menunjukan tanda-tanda syok hipovolemik yaitu pucat, akral dingin, CRT lambat 4 detik, TD 80/60 mmHg, frekuensi nadi takikardi 130 x/menit, terdapat jejas diantara dada dan abdomen, dan terdapat akibat perdarahan/ruptur intraabdomen, sehingga harus segera ditangani karena dapat menyebabkan penurunan cardiac output yang dapat menyebabkan kematian.


15. Seorang kelompok triase bencana gempa bumi menemukan korban trauma dengan kondisi masih dalam keadaan sadar, pernapasan 22 x/menit dan nadi 97 x/menit. Korban mengeluh nyeri ekstremitas dan tidak dapat menggerakan ekstremitas distal. Korban dicurigai mengalami cedera servikal.

Apakah alat mobilisasi yang paling aman digunakan pada korban terebut ?

a. Kendrick Extrication Device (KED)

b. Long spine board

c. Short spine board

d. Basket sretcher

e. Scoop stretcher

Jawaban: (B)

Pembahasan: 

Long spine board digunakan pada korban yang dicurigai mengalami cedera cervical dan vertebrata untuk stabilisasi dan mobilisasi.


16. Seorang laki-laki berusia 37 tahun diantar ke IGD dengan mobil setelah mengalami kebakaran rumah dan mengalami luka bakar serius derajat IIB didaerah dada sampai perut dan kedua tangan 40 menit yang lalu. Diketahui BB pasien 50 kg dan TB 163 cm.

Berapakah kebutuhan resusitasi cairan dalam 8 jam pertama berdasarkan rumus Parkland Baxter ?

a. 7200 ml

b. 5400 ml

c. 3600 ml

d. 2700 ml

e. 1800 ml

Jawaban: (C)

Pembahasan : 

Total Body Surface Area (TBSA) = 9% x 4 = 36% (Dada, perut dan kedua tangan masing-masing 9) Total resusitasi cairan selama 24 jam pertama menurut formula Parkland Baxter = 4 x BB x TBSA = 4 x 50 x 36 = 7200 ml Untuk 8 jam pertama diberikan ½ 16 jam selanjutnya ½. Jadi 7200 ml x ½ = 3600 ml.


17. Seorang perawat IGD mendapatkan fenomena banyaknya hasil triage pasien yang kurang sesuai dengan propritas, terkadang undertriage dan overtriage. Perawat akan berencana melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan seluruh perawat di ruang IGD Rumah Sakit Curup tersebut tentang triage dan akan menyebarkan berupa kuesioner yang berisi banyak scenario pasien masuk UGD dengan kasus triage.

Apakah desain yang sesuai untuk penilitian terebut ?

a. Cross – sectional

b. Case control

c. Experiment

d. Qualitative

e. Cohort

Jawaban: (A)

Pembahasan: 

Cross-sectional adalah jenis desain penelitian dimana pengumpulan data untuk setiap sampel dilakukan satu kali diwaktu yang sama, tidak ada follow up setelahnya.


18. Terjadi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan seorang laki-laki berusia 28 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak nafas dan nyeri dada. Dari hasil anamnesis, terdapat riwayat benturan dada akibat kecelakaan lalu lintas. Pemeriksaan disik didapatkan adanya tekanan vena jugularis meningkat, perkuli thoraks hipersonor, tampak sesak semakin bertambah. TD 90/60 mmHg, nadi 123 x/menit, pernapasan 26 x/menit dan suhu 37,9oC. 

Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut ?

a. Menganjurkan relaksasi nafas dalam

b. Memasang infus cairan kristaloid

c. Memberikan oksigen 10 L/menit

d. Melakukan dekompresi needle

e. Melakukan kompres hangat

Jawaban: (D)

Pembahasan: 

Berdasarkan data diatas, terdapat peningkatan vena jugularis, perkusi thoraks hipersonor, riwayat trauma dada, semkin sesak mengindikasi terisi udara pada rongga thoraks, ekkspensi paru tidak maksimal/kolaps. Jadi tindakan yang tepat adalah D untuk mengurangi sesak nafas. 


19. Seorang perawat prehospital mendapatkan korban dengan keadaan trauma multiple. Korban tampak tidak sadar, tampak rhinorrhea dan masih ada pergerakan dinding dada serta usaha untuk bernafas.

Apakah tindakan pertama yang dilakukan perawat pada kasus diatas ?

a. Memasang Oro-Pharingeal Airway (OPA)

b. Membuka airway dengan teknik jaw trust

c. Memasang semi-rigid cervical collar

d. Memanggil bantuan

e. Melakukan suction

Jawaban: (C)

Pembahasan: 

Cervical collar (semi rigid) adalah salah satu bofy supporter atau alat penyangga tubuh khusus untuk batang leher. Alat ini digunakan untuk mencegah pergerrakan tulang servikal yang dapat memperparah kerusakan tulang 

servikal yang patah. Dari kasus diatas diduga korban mengalami cedera cervical, sehingga stabilisasi leher adalah tindakan utama dan pertama sebelum melakukan tindakan penanganan selanjutnya.


20. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa keluarga ke IGD setelah mengalami tenggelam di kolam renang dan henti nafas, orang tua mengetakan bahwa anaknya masih terlihat bernapas dan masih teraba nadi sesaat sebelum sampai ke rumah sakit. Setelah 5 siklus RJP dilakukan evaluasi dan masih belum teraba denyutan nadi karotis. Selanjutnya tim memasang airway definitive dengan ETT dan telah berhasil dilakukan.

Apakah tindakan perawat selanjutnya ?

a. Melanjutkan kompresi 100-120 x/menit dan ventilasi 20x/menit

b. Melanjutkan pemberian kompresi dan vensilasi (15:2)

c. Melakukan pemberian kompresi dan ventilasi (30:2)

d. Melanjutkan pemberian ventilasi saja setiap 3 detik

e. Melakukan tindakan defibrilasi 2 joule /kgBB

Jawaban: (A)

Pembahasan: 

Pada korban yang mengalami henti jantung dan telah terpasang airway definitive (ETT atau LMA), tindakan yang dilakukan selanjutnya adalah kompresi 100-120 x/menit dan ventilasi 20 x/menit.


Kesimpulan

Itulah beberapa Contoh Soal PPPK Nakes 2023 perawat lengkap kunci jawaban dan pembahasan yang bisa dijadikan untuk bahan belajar menjelang uji kompetensi. 

Lebih kurang mohon dimaafkan, untuk lebih lengkapnya telusuri GoogleNews. Terima kasih.


Tag:

pppk,

soal pppk,

ayopppk,

contoh soal pppk,

soal p3k perawat pdf,

soal pppk bidan 2023 pdf,

latihan soal p3k perawat,

soal p3k perawat 2023 pdf,

kisi-kisi soal p3k perawat,

soal pppk kemenag 2023 pdf,

soal pppk kesehatan 2023 pdf,

contoh soal pppk kesehatan 2023,

download soal p3k kesehatan pdf,

download soal pppk arsiparis pdf,

download soal pppk perawat 2023 pdf,

contoh soal pppk kesehatan bidan 2023,

download kumpulan soal p3k perawat dan jawabannya,

kumpulan contoh soal p3k kesehatan dan jawabannya,